Pada Jumat, 7 Maret 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pergerakan yang cukup dinamis. Rupiah sempat melemah di awal perdagangan, tetapi kemudian kembali menguat tipis menjelang siang.
Menurut data dari Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp16.345 per dolar AS, melemah sekitar 5,5 poin atau 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) dari Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah di level Rp16.336 per dolar AS, menguat 4 poin atau 0,02%.
Kurs Rupiah di Beberapa Bank Besar Indonesia
Kurs rupiah terhadap dolar AS di beberapa bank besar di Indonesia menunjukkan variasi harga. Berikut adalah beberapa kurs yang berlaku pada hari ini:
Bank Central Asia (BCA)
- E-Rate (Online Banking)
- Kurs Beli: Rp16.345 per dolar AS
- Kurs Jual: Rp16.365 per dolar AS
- TT Counter (Transfer Antar Bank)
- Kurs Beli: Rp16.165 per dolar AS
- Kurs Jual: Rp16.465 per dolar AS
- Bank Notes (Tukar Tunai)
- Kurs Beli: Rp16.165 per dolar AS
- Kurs Jual: Rp16.465 per dolar AS
Bank Mandiri
- Kurs Beli: Rp16.340 per dolar AS
- Kurs Jual: Rp16.370 per dolar AS
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- Kurs Beli: Rp16.335 per dolar AS
- Kurs Jual: Rp16.363 per dolar AS
Bank Negara Indonesia (BNI)
- Kurs Beli: Rp16.345 per dolar AS
- Kurs Jual: Rp16.375 per dolar AS
Catatan: Kurs ini dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar dan kebijakan bank masing-masing.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah
1. Data Ekonomi Amerika Serikat
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi rupiah hari ini adalah laporan data ketenagakerjaan AS yang dirilis oleh ADP Employment Change. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja di sektor swasta AS hanya bertambah 140.000 pekerja, lebih rendah dari perkiraan 160.000 pekerja. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS mulai melambat, yang bisa berdampak pada kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed).
Di sisi lain, Indeks Manajer Pembelian (PMI) sektor jasa AS juga mengalami kenaikan ke angka 52,1, mengindikasikan sektor jasa AS masih dalam fase ekspansi. Hal ini memberikan dorongan positif bagi dolar AS dan menekan nilai tukar rupiah.
2. Kebijakan Bank Indonesia (BI)
Bank Indonesia terus melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas rupiah. BI juga masih mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25%, dengan alasan menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi. Langkah ini bertujuan agar rupiah tetap kompetitif di tengah ketidakpastian global.
3. Arus Modal Asing
Investor asing masih cenderung berhati-hati dalam memasukkan modal ke pasar keuangan Indonesia. Saat ini, banyak investor memilih aset safe haven seperti dolar AS dan obligasi pemerintah AS, karena ketidakpastian global yang masih tinggi. Hal ini membuat permintaan terhadap dolar AS meningkat, sehingga rupiah cenderung melemah.
4. Harga Komoditas Global
Harga komoditas seperti minyak mentah dan emas juga berperan dalam pergerakan rupiah. Harga minyak dunia naik ke level USD 82 per barel, yang bisa memberikan tekanan pada neraca perdagangan Indonesia karena meningkatkan biaya impor bahan bakar. Sementara itu, harga emas global naik ke USD 2.125 per ons, menunjukkan bahwa investor masih mencari aset perlindungan terhadap inflasi.
Prospek Rupiah ke Depan
Menurut beberapa analis ekonomi, nilai tukar rupiah masih akan mengalami volatilitas dalam beberapa minggu ke depan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Keputusan The Fed dalam menentukan suku bunga pada akhir Maret 2025.
- Kondisi ekonomi China, yang merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.
- Harga minyak dunia, yang dapat mempengaruhi defisit neraca perdagangan Indonesia.
Sebagian besar ekonom memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.300 - Rp16.400 per dolar AS dalam jangka pendek, dengan potensi penguatan jika ada sentimen positif dari dalam negeri.
Kesimpulan
- Rupiah dibuka melemah tipis di level Rp16.345 per dolar AS tetapi masih dalam batas aman.
- Faktor utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini adalah data tenaga kerja AS, kebijakan BI, arus modal asing, dan harga komoditas global.
- Prospek rupiah ke depan masih akan sangat bergantung pada keputusan The Fed, kondisi ekonomi China, serta pergerakan harga minyak dunia.
Dengan kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, investor dan pelaku bisnis di Indonesia disarankan untuk memantau perkembangan nilai tukar rupiah secara berkala agar bisa mengambil keputusan finansial yang tepat.
Itulah update lengkap mengenai kurs rupiah terhadap dolar AS hari ini, Jumat, 7 Maret 2025. Pantau terus perkembangan ekonomi terbaru hanya di DhadavaNews
